Jumat, 08 Juni 2012

E- Health


A. E-Health
Sejarah E-Health
WHO mendefinisikan e-health sebagai “ the use of information and communication technologies (ICT) for health”. Sesederhana itu. Karena peran dan potensinya untuk mendorong perbaikan dan perubahan pelayanan kesehatan, WHO telah mengeluarkan resolusi mengenai e-health bernomor 58.28 tahun 2005. Dalam resolusi tersebut, WHO mendorong kepada setiap negara untuk:
1.     Menyusun rencana strategis jangka panjang untuk mengembangkan layanan e-health di berbagai bidang di kesehatan baik untuk administrasi kesehatan, kerangka legal dan regulasi, infrastruktur serta mekanisme kemitraan publik dan swasta.
2.     Mengembangkan infrastruktur TIK untuk e-health
3.     Membangun kolaborasi dengan sektor swasta dan lembaga profit untuk mendukung e-health
4.     Mengembangkan e-healh yang menjangkau masyarakat, khususnya yang rawan terhadap permasalahan kesehatan (vulnerable) dan sesuai dengan kebutuhan mereka,
5.     Memobilisasi kerjasama lintas sektor dalam mengadopsi norma dan standar e-health, evaluasi,prinsip-prinsip cost-effectiveness dalam e-health untuk menjami mutu, etika dan keamanan dengan tetap mengedepankan kerahasiaan, privasi, equity dan equality.
6.     Mengembangkan center of excellence dan jejaring e-health,
7.     Mengembangkan model sistem informasi kesehatan masyarakat untuk surveilans, respon dan emergency.


Konsep E-Health

Internet saat ini sudah menjadi sarana komunikasi yang penting dan efektif di seluruh dunia dan banyak bidang yang menggunakannya. Aplikasi e-learning dalam bidang pendidikan, e- commerce dalam bidang bisnis, dan e-government dalam bidang pemerintahan sudah banyak diimplementasikan dan terbukti memberi manfaat untuk masyarakat. Bidang kesehatan pun kini sudah melirik potensi internet ini. Sekarang ini, internet menjadi sarana pembelajaran dan pertukaran informasi yang berguna untuk penyedia layanan kesehatan (provider) dan pengguna layanan kesehatan (consumer). Berdasarkan perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat akan akses layanan kesehatan yang praktis dan efisien, lahirlah konsep e-health sebagai jawaban atas tuntutan tersebut. Di negara lain, seperti Amerika Serikat, Jerman, atau Australia, e-health sudah diimplementasikan dan terus berkembang. Bahkan di Eropa, e-health sudah mulai dikembangkan sejak tahun 1989 .
E-health adalah aplikasi internet atau teknologi lain yang berkaitan di industri pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan akses, efisiensi, efektivitas, dan kualitas dari proses medis dan bisnis, yang melibatkan organisasi pelayanan medis (rumah sakit atau klinik), praktisi medis (dokter atau terapis), laboratorium, apotek, asuransi, dan pasien sebagai konsumen .
Solusi yang ditawarkan e-health meliputi produk, sistem, dan layanan, sebagai contoh : informasi kesehatan, rekam medis elektronik, layanan pembelian obat, sistem komunikasi antar pengguna, dan informasi lainnya terkait pencegahan penyakit, diagnosa, perawatan, monitoring kesehatan, dan manajemen gaya hidup.
Di Indonesia sendiri, e-health belum diimplementasikan, walaupun sudah banyak berkembang situs-situs kesehatan, tetapi situs-situs tersebut belum mengadaptasi konsep e-health sepenuhnya.

Pengertian E-Health
   Ada banyak definisi mengenai e-health. Dua di antaranya
1.   Pemanfaatan internet dan teknologi yang berhubungan dengannya dalam industri pelayanan kesehatan guna meningkatkan akses, efisiensi, efektifitas dan kualitas dari proses klinis dan bisnis yang dijalankan organisasi pelayanan kesehatan, para praktisi, pasien dan konsumen dalam rangka peningkatan status kesehatan pasien (Healthcare Information and Management Systems Society [HIMSS]).

2.   E-health adalah e-commerce versi kesehatan: yaitu pemanfaatan bisnis kesehatan secara elektronik. E-health adalah kombinasi dari pemanfaataan komunikasi elektronik dan teknologi informasi pada bidang kesehatan, baik di tempat sendiri (lokal) maupun di klinik yang jauh, untuk tujuan klinik, pengajaran dan administratif.

3.   E-health adalah pelayanan kesehatan berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK) komputer, dengan adanya e health layanan kesehatan dapat dilakukan oleh siapa saja dan siapa saja.

Secara luas e-health dapat diartikan bidang pengetahuan baru yang merupakan persilangan dari informasi medis, kesehatan public, dan usaha, berkaitan dengan jasa pelayanan dan informasi kesehatan yang dipertukarkan atau ditingkatkan melalui saluran internet dan teknologi.
Dengan adanya e-health diharapkan masyarakat mendapatkan informasi mengenai pencegahan penyakit, serta peningkatan pelayanan dan pengurangan biaya kesehatan.










Contoh E-Health
            MotherKnows
shot1.jpg
MotherKnows menargetkan apliaksi web mereka untuk para orang tua. Disini para orang tua dapat membuat catatan medis dari putra putri mereka. Selain itu para orang tua juga bisa menambahkan jadwal imunisasi, golongan darah, riwayat alergi, riwayat pengobatan serta tindakan kesehatan yang pernah dilakukan serta melihat statistik perkembangan berat dan tinggi anak secara cepat. Tidak ketinggalan juga para orang tua dapat mencatat, dokter mana saja yang telah dikunjungi dan lain sebagainya.  Selain dapat diakses melalui web site, MotherKnows juga direncanakan akan memiliki aplikasi mobile.

B. Telemedicine
a. Sejarah Telemedicine
Ide tentang pemeriksaan dan evaluasi kesehatan dengan menggunakan perangkat jaringan telekomunikasi bukanlah hal yang baru. Setelah diperkenalkan pesawat telepon, percobaan telemedicine telah dilakukan pertama kali dengan men-transmisi-kan rekaman  EKG melalui jaringan telepon sistem analog. Walaupun jarak tempuh transmisi hanya beberapa kilometer, namun nilai klinisnya tidak begitu bermakna. Setelah itu, beberapa kali dicoba untuk melakukan transmisi suara jantung dan napas antar dokter dan pasien.
Setelah  perang dunia ke-2. Teknik transmisi foto dikembangkan oleh militer di eropa. Pengalaman tersebut memberikan inspirasi para pioner kedokteran dalam mengembangkan teknik pengiriman gambar-gambar medis tentang penyakit dan kelainan dari pasien ke dokter. Sejumlah peneliti kedokteran pada saat itu telah melakukan kegiatan pendidikan, interprestasi dan menegakkan diagnosis serta juga  melakukan pengobatan psikiatri dan radiologi jarak jauh.
Sejalan dengan kemajuan teknologi komputer dan sistem digital saat ini, perkembangan telemedicine semakin berkembang. Peralatan kedokteran dapat menghasilkan gambar digital secara langsung, selain itu juga dapat mengubah citra video menjadi citra digital. Kini, penggunaan telemedicine sangat luas sampai sekarang diaplikasikan di Amerika, Yunani, Israel, Jepang, Italia, Denmark, Belanda, Norwegia, Jordania, India, dan Malaysia.

b. Pengertian Telemedicine

1.     Telemedicine adalah layanan kesehatan yang dilakukan dari jarak jauh (Telemedicine is health care carried out at a distance). Telemidicine adalah transfer data medik elektronik dari satu lokasi ke lokasi lainnya (telemedicine is the transfer of electrical medical data from one location to another)
2.     Telemedicine adalah praktik kesehatan dengan memakai komunikasi audio, visual dan data. termasuk perawatan, diagnosis, konsultasi dan pengobatan serta pertukaran data medis dan diskusi ilmiah jarak jauh.

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, dapat kita pahami bahwa cakupan telemedicine cukup luas, meliputi penyediaan pelayanan kesehatan (termasuk klinis, pendidikan dan pelayanan administrasi) jarak jauh, melalui transfer informasi (audio, video, grafik), dengan menggunakan perangkat-perangkat telekomunikasi (audio-video interaktif dua arah, komputer, dan telemetri) dengan melibatkan dokter, pasien dan pihak-pihak lain. Secara sederhana, telemedicine sesungguhnya telah diaplikasikan ketika terjadi diskusi antara dua dokter membicarakan masalah pasien lewat telepon.

c. Manfaat Telemedicine

Manfaat telemedicine mencakup kedalam 3 aspek yang saling terkait satu sama lain yaitu pasien, dokter dan rumah sakit. Manfaat langsung bagi pasien adalah:

1.      Mempercepat akses pasien ke pusat-pusat rujukan.
2.      Mudah mendapatkan pertolongan sambil menunggu pertolongan langsung dari dokter-dokter pribadi.
3.      Pasien merasakan tetap dekat dengan rumah dimana keluarga dan sahabat dapat memberikan dukungan langsung.
4.      Menurunkan stres mental atau ketegangan yang dirasakan di tempat kerja.
5.      Menseleksi antara pasien-pasien yang perlu dibawa ke rumah sakit dan pasien yang tidak perlu perawatan di rumah sakit akan tetap tinggal di rumah.

a.     Aplikasi Telemedicine

1.     Skala Makro :Dilaksanakan oleh salah satu intansi layanan kesehatan dalam skala terbatas
2.     Skala Mikro
A.   Aplikasi Sektoral : terbatas untuk satu subdisiplin ilmu kedokteran / bidang layanan kesehatan
B.    Aplikasi Regional : mencakup keseluruhan bidang pelayanan kesehatan terbatas dalam wilayah tertentu dalam suatu negara.
C.    Aplikasi Nasional : mencakup keseluruhan bidang pelayanan kesehatan di semua wilayah di suatu negara.

Aplikasi telemedicine sangatlah luas, tergantung dari materi dan objek transmisi nya. Misalnya, teleradiologi, teledermatologi, telepsikiatri, teleneurologi, teleedukasi, telekonsultasi, pengobatan telenuklir, teleotorinolaringologi  dan penatalaksanaan trauma jarak jauh. Selain itu dikenal pula berbagai disiplin telemedicine lainnya seperti telenursing  (pelayanan keperawatan jarak jauh), dan teleprescribing (resep jarak jauh).
Perangkat keras dan lunak telemedicine sangat mahal, terutama transmisi yang menggunakan saluran pita lebar, sehingga akses pusat kontrol dan server sebaiknya berada di center-center besar. Namun harus dibedakan mana yang bisa diaplikasikan sesuai kemampuan, dan mana yang harus menunggu pemakaian teknologi tinggi. Semua pengiriman pencitraan (image) baik ekokardiografi real time maupun film citra x-ray, ct-scan ataupun angiogram memerlukan saluran pita lebar dan jaringan digital dengan biaya tinggi.

Pilihan Telekomunikasi

§  Saluran telepon standar (public switched telephone network; PSTN)
§  ISDN (integrated service digital network)
§  Teknologi nirkabel
§  Koneksi gelombang mikro
§  Leased Line
§  ATM (asynchronous transfer mode): teknologi relay sel .

Dibawa ini merupakan contoh kasus aplikasi satelit untuk pelayanan kesehatan jarak jauh, antara lain:

§  Jaringan Informasi Medis Asia-Pasifik via ETS-V (AMINE - Asia Pacific Medical Information Network via ETS-V.
Proyek yang dilaksanakan oleh National Space Development Agency (NASDA) dan Departemen Pos dan telekomunikasi Jepang serta dibantu oleh Fakultas Kedokteran Universitas Tokai Jepang ini mendirikan 25 stasiun bumi yang menggunakan L-Band VSAT di setiap stasiunnya. Stasiun bumi tersebut tersebar diThailand, Kamboja, Papua Nugini, Fiji, China, dan Jepang.
Setelah selama empat tahun beroperasi (1992-1996) ternyata 80% traffik adalah trafik non-klinis seperti masalah-masalah administrasi, manajemen rumah sakit, dan urusan logistik. Oleh Karena itu AMINE merekomendasikan agar desain telemedicine di masa yang akan datang turut memperhitungkan trafik-trafik non-klinis seperti ini. Hasil yang nyata adalah AMINE telah berhasil menyelamatkan banyak pasien terutama di negara berkembang di asia pasifik.

§  Telemedicine via ACTS (Advanced Communications Technology Satellite ) - NASA.
ACTS merupakan salah satu pionir dalam mengaplikasikan telemedicine via satelit. Salah satu eksprimen telemedicine yang dilakukan adalah telemammography, yang mendemontrasikan pengiriman citra mammografi resolusi tinggi dari daerah pedesaan ke kota menggunakan jaringan akses satelit.
Mammografi adalah citra radiologi yang dapat membantu pendeteksian kanker payudara dalam tahap dini. Sayangnya dibutuhkan ahli radiologi yang berpengalaman untuk menginterpretasikan citra tersebut yang tidak selalu tersedia didaerah pedesaan atau kota kecil. Eksprimen ini menghubungkan tempatscreening di kota kecil atau pedesaan dengan suatu institusi medis di kota besar. Keberhasilan program ini membutuhkan integrasi antara satelit dan infrastrukturterestrial di fakultas kedokteran kampus/rumah sakit, pemoresan citra, keamanan data pasien, juga perangkat lunak yang mengontrol proses screening. Salah satu kesulitan yang dihadapi pada telemammografi ini adalah citra yang dihasilkan berukuran besar. Untuk teknik mammography direct digital, kompresi 20:1 diperlukan agar citra dapat ditransmisikan kurang dari 1 menit dengan menggunakan T1. Tetapi kompresi sebanyak ini mengorbankan beberapa data pada citra. Karena itu eksprimen ini menyarankan pengembangan teknik kompresi citra disamping perbaikan sistem yang mampu mentransmisikan citra lebih cepat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar